Kanker memang sudah menjadi penyakit yang sangat mengerikan dan ditakuti. Metode penanganan kanker pun bermacam-macam, mulai dari kemoterapi hingga pembedahan juga sudah dilakukan di Indonesia. Ada berapa terapi kanker yang masih belum di dilaksanakan di Indonesia terkait regulasi dan juga aturan.
Kemoterapi, Terapi Paling Lazim
Kemoterapi merupakan terapi yang paling sering digunakan di Indonesia. Terapi ini dapat dikatakan sebagai terapi paling menyiksa yang akan dijalani oleh pasien. Ada berbagai macam efek samping kemoterapi mulai dari rambut rontok hingga kukunya terlepas. Efek mengerikan dari kemoterapi ini memang sebuah efek samping yang harus diterima.
Menyembuhkan kanker bukanlah hal yang mudah dan sederhana. Butuh proses panjang dan perjuangan tidak kenal lelah untuk selalu melawan penyakit ini. Sampai saat ini banyak orang Indonesia yang menderita kanker. Efek samping paling lazim yang sering kita jumpai adalah rambut rontok dan membuat si penderita menjadi menggunduli rambutnya.
Metode yang Belum Diterapkan Di Indonesia
Ada beberapa metode pengobatan yang belum diterapkan di Indonesia. Metode itu biasanya bertentangan dengan regulasi ataupun peredaran obat yang mungkin tidak sesuai dengan undang-undang di Indonesia. Padahal kalau kita mau melihat efeknya, itu jauh lebih efektif dan juga lebih menyenangkan dibandingkan kemoterapi.
1. Terapi Ganja
Di Amerika kini ganja sudah menjadi obat kanker yang sangat populer. Ganja medis Ini mengandung zat THC yang dapat membantu sel tubuh kita untuk melawan kanker. Walaupun di Indonesia masih belum bisa diterapkan namun USA sudah membuktikan bahwa terapi ganja memang bekerja untuk kanker.
2. Terapi Permen Cannabinoid
Terapi bermain kanabionoid merupakan salah satu terapi turunan ganja. Di sini permen yang mengandung ganja diberikan kepada anak-anak untuk melawan kanker genetik yang biasanya bersifat ganas. hal yang mengejutkan adalah tingkat keberhasilannya cukup tinggi dibandingkan dengan kemoterapi yang justru malah menyusahkan si anak.
3. Terapi Gelombang Listrik
Terapi kanker ini dilarang di Indonesia karena dianggap berbahaya. Seperti yang kita tahu orang Indonesia sangat senang anggap sesuatu berbahaya tanpa mau mempelajarinya. Terapi gelombang listrik ini ditemukan oleh orang Indonesia, sempat menyembuhkan beberapa pasien kanker di Indonesia tapi kemudian dilarang oleh Kemenkes.
4. Terapi Gen
Terapi ini sebenarnya boleh dilakukan di Indonesia namun belum banyak yang mengetahui bahwa terapi gen juga dapat dilakukan. Terapi dilakukan dengan melakukan penambahan pada kanker supresor gen. Terapi ini memakan waktu yang lama untuk bisa membunuh sel kanker.
Memang banyak metode penanganan kanker, yang masih belum bisa dilegalkan di Indonesia. Seperti rompi anti kanker sampai dengan ganja. Sebagai orang Indonesia masa depan sebaiknya kita bisa belajar dari sesuatu tanpa memberikan cap berbahaya atau membahayakan sebelumnya.